Surabaya – Gelora Hasta Brata Universitas PGRI Adi Buana Surabaya menjadi pilihan pelaksanaan Musyawarah Wilayah ke-V (MUSWIL) Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia pada kemarin lusa Sabtu (10/12). Penyelengaaraan Muswil kali ini mengambil tema Berkolaborasi dalam Menghadapi Paradigma Baru Pendidikan Tinggi Nasional dan Tarung Digital. Sebanyak 40 meja round table yang masing-masing ditempati tujuh orang menjadikan suasana gelanggang olah raga ini nampak sangat elegan.
Drs H Sutijono MM, selaku ketua PPLP PT PGRI Surabaya menyampaikan bahwa ABPPTSI selain menyelenggarakan dialog interaktif bersama Dirjen Dikti juga akan melakukan pengusulan ketua baru sebagai estafet kepemimpinan. “Pada musyawarah wilayah ini, salah satu agendanya adalah dialog interaktif terkait isu-isu pengelolaan perguruan tinggi swasta teraktual” ungkap beliau.
Merujuk sejarah singkat ABPPTSI, bahwa terbentuknya asosiasi ini didorong oleh situasi yang berkembang saat itu, dimana DPR RI sedang membahas Rancangan Undang-Undang Sisdiknas yang salah satu pasalnya antara lain menyebutkan bahwa Penyelenggara dan/atau satuan pendidikan yang didirikan oleh pemerintah atau masyarakat harus berbentuk badan hukum pendidikan. Sehingga pada 10 Desember 2003 dideklarasikan berdirinya Asosiasi BPT PTS Indonesia (ABPPTSI).
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak hadir sekitaran pukul 10.15 WIB bertepatan saat Ketua Umum ABPPTSI Pusat Prof. Thomas Suyatno sedang berpidato. Wakil guberbur Jatim ini dalam penyampaian pidatonya banyak membahas tentang upaya pemerintah Jawa Timur dalam dunia pendidikan, mulai dari program merdeka belajar, hingga sekolah ramah anak. Beliau juga menyampaikan pentingnya TRISENTRA PENDIDIKAN yaitu; Keluarga, Sekolah, Masyarakat. Dalam wawancara terpisah pak wagub menyampaikan “Menjawab tantangan masa depan, kita sudah mengganti satu semester penuh dengan pengembangan program cloud computing atau program komputasi awan, merupakan software guna mengatasi permasalahan di sektor pendidikan, ini salah satu pergeseran yang akan membuat masa belajar di Perguruan Tinggi menjadi relevan. Dan Saya salut karena ABBPTSI sudah melakukan langkah antisipatif berkaitan dengan hal ini” jelas Pak Emil. (*)
sumber unipasby.ac.id